Jenis sistem pemulihan panas

Rekuperatif dan Regeneratif adalah dua jenis utama sistem pemulihan panas, yang dibedakan berdasarkan cara mereka mentransfer panas antara aliran udara atau cairan yang terlibat. Keduanya digunakan dalam HVAC, proses industri, dan sistem energi untuk meningkatkan efisiensi, tetapi mereka beroperasi secara berbeda dan memiliki aplikasi yang berbeda.


1. Sistem Pemulihan Panas Rekuperatif

  • Keterangan:
    Dalam sistem rekuperatif, panas ditransfer secara langsung (atau melalui media stasioner) antara dua aliran udara atau cairan yang terpisah tanpa mencampurnya. Hal ini biasanya dilakukan melalui penukar panas tetap seperti penukar panas pelat, penukar cangkang dan tabung, atau sistem pipa panas.

  • Cara Kerjanya:
    Udara panas atau fluida mengalir pada satu sisi penukar panas, mentransfer panasnya ke udara dingin atau fluida pada sisi yang berlawanan. Alirannya tetap terpisah secara fisik.

  • Fitur Utama:

    • Perpindahan panas yang terus-menerus dan stabil.
    • Tidak ada pencampuran udara buangan dan udara masuk (memastikan kemurnian udara).
    • Desain sederhana dengan bagian yang bergerak minimal.
  • Contoh:

    • Penukar panas pelat.
    • Penukar panas cangkang dan tabung.
    • Sistem pipa panas.
  • Aplikasi:

    • Sistem ventilasi pemulihan panas (HRV) perumahan dan komersial.
    • Proses industri dengan persyaratan pemisahan udara bersih.
    • Situasi di mana kemurnian udara dan pengendalian kontaminasi sangat penting.

2. Sistem Pemulihan Panas Regeneratif

  • Deskripsi:
    Dalam sistem regeneratif, panas disimpan sementara dalam suatu media (seperti roda yang berputar atau matriks tetap) dan kemudian dipindahkan ke udara atau cairan yang masuk. Proses ini bersifat siklus dan bukan berkesinambungan.

  • Cara Kerjanya:

    • Media pemindah panas (misalnya, roda putar atau alas keramik) secara bergantian menyerap panas dari aliran panas buang dan melepaskannya ke aliran masuk yang dingin.
    • Media yang sama diekspos ke kedua aliran secara berurutan.
  • Fitur Utama:

    • Pemindahan panas terputus-putus (siklus penyimpanan dan pelepasan).
    • Efisiensi termal yang lebih tinggi daripada sistem pemulihan (dapat melebihi 90% dalam beberapa kasus).
    • Potensi terjadinya sedikit kontaminasi silang udara (dalam sistem seperti penukar panas putar).
  • Contoh:

    • Penukar panas putar (roda termal).
    • Regenerator unggun tetap (umumnya digunakan dalam aplikasi industri).
    • Pembakar regeneratif.
  • Aplikasi:

    • Sistem HVAC skala besar, seperti di rumah sakit atau gedung perkantoran.
    • Aplikasi industri yang memerlukan efisiensi termal tinggi (misalnya, tungku, kiln).
    • Situasi di mana pemulihan panas dan kelembapan sama-sama menguntungkan.

Perbandingan: Rekuperatif vs. Regeneratif

Fitur Rekuperatif Regeneratif
Metode Perpindahan Panas Terus-menerus (langsung atau melalui media tetap) Bersiklus (melalui media berputar atau bergantian)
Efisiensi Sedang (hingga ~80%) Tinggi (dapat melebihi 90%)
Pencampuran Aliran Udara Tidak ada (terpisah)aliran udara) Mungkin (dalam sistem putar)
Persyaratan Perawatan Rendah (lebih sedikit bagian yang bergerak) Sedang (bagian yang berputar atau siklus yang kompleks)
Aplikasi Sistem kecil/menengah (misalnya, HRV) Sistem berskala besar atau industri
Biaya Biasanya lebih rendah Lebih tinggi, tetapi mengimbangi dengan efisiensi yang lebih besar

Cara Memilih

  • Sistem Pemulihan ideal jika:

    • Kemurnian udara sangat penting (tidak ada pencampuran aliran udara).
    • Kesederhanaan dan perawatan yang rendah menjadi prioritas.
    • Efisiensi termal sedang sudah cukup.
  • Sistem Regeneratif lebih baik jika:

    • Efisiensi termal yang sangat tinggi diperlukan.
    • Pemulihan kelembapan bermanfaat (misalnya, roda putar dengan bahan higroskopis).
    • Sistem ini untuk penggunaan HVAC skala industri atau besar.

Kedua sistem ini efektif untuk pemulihan panas tetapi melayani kebutuhan operasional dan tujuan efisiensi yang berbeda.